di bawah lorong jembatan itu
seorang anak meretas asa
dia lahir sebagai lelaki
meski hanya bertahtakan kumpulan tulang
meski hanya berselimutkan kulit
rasa sakit itu membuatnya mengerti
dunia tak selalu baik pada manusia
luka itu menjadikannya kejam
bahkan lebih dari serigala malam
kau tau kenapa?
mungkin hatinya tlah membeku. ..
dingin. . .hampa. . .berdebu. . .
bahkan dipenuhi sarang laba-laba
dia sering dimusuhi,, dihina,, dan dicaci
namun taukah anda,
semua cinta yg telah menyakitinya
membawanya pada suatu cahaya
tak ada lagi makhluk pesolek dalam hatinya
tak ada ruang untuk omong kosong bernama cinta
cinta hanya datang silih berganti,, dan terus menyakiti
dia bergumam pelan. . .
cinta abadi hanya milik sang ibu pada anaknya
kasih yang tulus hanya dari ibu pada putranya
dan pengorbanan terbesar hanya sanggup dilakukan ibunda
pandangannya berubah saat itu juga
dia masih bisa berdiri,, meskipun hanya dgn satu kaki
dia masih bisa bangkit,, meski tlah jatuh ribuan kali
dia tak kan lari,, meski 100 orang yg dihadapi
dia akan hidup di dunia ini,, tuk berjuang tanpa henti
tak kan menyerah,, hingga darah tak lagi tumpah
hanya untuk mereka,, yg setia menunggu dirumah
kan dibawakannya kado terindah
dari semua prestasi,, yang dia miliki
keras dia berteriak dalam hati
wahai ayah,, putra kebanggaanmu akan terus meneladanimu. . .
wahai ibu,, aku memang bukan anak kesayanganmu
tapi engkaulah yg paling kusayang
meski tak pernah ku mampu. . .
mengatakan itu. . .
padamu. . .
[from my note]
0 comments:
Posting Komentar