Tragedi Hari Ini

Malam itu saya lapar sekali. Makan nasi hanya di waktu pagi sewaktu masih berada di rumah kakak sepupu di Bogor. Siang tidak sempat makan, hanya meneguk minuman coffee botolan. Sore makan satu bungku sroti..


Setelah maghrib saya bergegas ke belakang kampus utk membeli nasi goreng.. Sayang beribu sayang, warungnya sudah gelap. Ibu penjual nasi goreng dan sate ituu sedang beres-beres membersihkan warungnya.


"Sudah tutup, Bu?" tanyaku.


"Sudah, Mas" katanya, "besok lagi aja..."


Aku pun pergi ke ***, tempat yang agak jauh dari kampus. Aku pergi seorang diri, mengelilingi tempat makan itu. Di bagian atas, tempat nasgor favoritku tidak buka. Di bagian bawah, tidak ada yang menjualnya. Sial sekali! Aku sudah berkeliling jauh-jauh tak bertemu seorang penjual nasi goreng pun. Aku pun kembali ke atas. Ternyata ada satu warung yang terlewatkan. Ah..Legaa... Segera aku pesan di situ.


Aku duduk sambil menunggu. Aku punya perasaan tak enak tentang uang yang aku bawa. Segera Aku mengecek isi kantong. Cuma ada 2 lembar uang seribuan dan beberapa recehan 500an. Dompet kosong! Hanya ada kertas dan surat-surat. Ah, Aku baru ingat uangnya ada di tas.


Uang di kantong tentu tidak cukup. untung tadi aku berkeliling tempat ini. Aku melihat ada temanku disebelah sana.. Aku menghampirinya. Dengan jujur aku berkata uangku tidak cukup..


"Hahaha... Ati-ati lho kak. Ntar disuruh nyuci, Lo" begitu candanya


Aku meminjam uangnya hanya Rp 5000.. Perkiraanku harganya paling cuma Rp 8.000, seperti biasa. Dengan PD gw melangkah pasti ke mbak2nya dan bertanya harganya..


"Sepuluh ribu, Mas..."


Jleb!! Sepuluh ribu?? How Come?? Gelisah aku dalam hati. biasanya juga 10rb masih ada kembalian. Apa karena aku sekarang memakai pakaian kerja dan rapi? Jadi dikira karyawan??


Maklum...ditempat ini kadang harga bervariasi. Mahasiswa vs Karyawan. Rapi vs apa adanya. terkadang meski makanan yang dibeli sama, harganya bisa berbeda..


Aku hitung2 dalam hati, uangku msh tetep kurang.. Jumlahnya hanya Rp 9500. Kurang gopek lagi! Aku beranikan diri. Aku sodorin saja semuanya.. "Maaf, mbak receh.." mbaknya hanya melihat sekilas. "Iya, Mas. Gapapa..." lalu memasukkan uangnya. Aku pun segera bergegas meninggalkan tempat itu, takut disuruh mencuci piring.. hehe


Aku berjalan agak cepat, sesekali menoleh ke belakang. Siapa tahu mbak tadi memanggil-manggil dan berteriak, "Woi, Mas!! Duitnya kurang gopek nih!!" Alangkah malunya aku kalo sampai hal itu terjadi..


Sudah agak jauh. Aku menghela nafas panjang. Untunglah..


Aku masuk ke dalam kampus untuk mengambil tas. Lalu naik ke foodcourt dg membawa makanan dari tempat tadi.. Agak aneh dan lucu memang.. Tak apa lah.. Aku membuka bungkusan plastik hitam, lalu kotak strereofoam nasi gorengnya. Dan waow. . .


TIDAK ADA SENDOKNYA!!


okay... Inilah akibat dari kurang membayar nasi gorengnya.. Tak ada sendok. dan aku yang sudah lapar bingung mau makan pake apa....

-.-a

SHARE THIS POST:
Lintasberita FB Share Twitter Share

0 comments: