#IndonesiaJujur : Siami dan Sila Kedua

Anak – anak SD, tak terkecuali SDN Gadel II, setidaknya pasti hafal Pancasila. Coba saja tanyakan mereka apa bunyi sila Kedua Pancasila, dengan lantang mereka akan menjawab “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”. Tapi, tahukah mereka makna dibalik Sila Kedua itu?? Mungkin terlalu tinggi. Bagaimana kalau orang tua anak-anak itu?? Tahukah mereka?? Aaaah... Saya harap mereka paham.


Kembali ke kasus Ny. Siami, potret kejujuran hakiki asli Indonesia. Beliau dituntut untuk meminta maaf atas kejujurannya dalam membongkar kasus mencontek massal dalam Ujian Nasional. Anaknya, Al, dipaksa menjadi sumber contekan ke teman-teman sekelasnya saat ujian. Hal ini malah diorganisir secara rapi oleh pihak sekolahnya sendiri. Gotong royong yang “indah” bukan?? Tapi apakah hal ini berujung indah?? Memang siswa siswi kelas VI lulus semua. Happy ending, dari segi akademis. Tapi bagaimana dengan Ny. Siami dan anaknya?


Kejujuran mereka membuat Ny. Siami dan keluarga malah diusir dari kampungnya, oleh tetangga-tetangganya sendiri. Beliau diteriaki “Usir...Usir...Tidak punya hati nurani...”. Tapi hey, tunggu dulu... Siapa yg tidak punya hati nurani?? Mengusir seseorang yang telah berkata jujur? Sepertinya langit dan bumi sedang linglung..


Warga mengatakan menyontek sudah terjadi di mana-mana dan wajar dilakukan agar siswa bisa lulus. Jika sejak kecil budaya mencontek sudah melekat kuat, mau jadi apa Indonesia 50 tahun lagi? Akan lebih banyak koruptor lagi kah?? Semoga saja saya salah...


Masyarakat kita sakit! Seorang ibu diusir hanya karena satu hal, membongkar bobroknya pendidikan negeri ini! Inikah keadilan? Beginikah manusia yang beradab? Apa itu yang disebut dengan kemanusiaan??


Apakah Sila Kedua Pancasila masih bisa menghela nafas?? Jika saja dia bisa bicara, dia pasti diam. Diam saking herannya, saking tak bisa lagi berbicara, saking sedihnya melihat Indonesia...


Wahai burung Garuda, janganlah engkau terus melihat ke kanan. Lihatlah ke bawah juga.. Disana banyak mata yang menangis, tubuh yang tersungkur, dan jiwa yang tersita.. Kemanusiaan dan keadilan masih menjadi mimpi yang enggan jadi nyata... Semoga kita semua bisa mengubahnya...


Suarakan dukungan Anda terhadap kejujuran!

Klik #Indonesiajujur lalu menulislah demi terbukanya mata dunia!!

¤ ¤ ¤


Ditulis oleh:

Rahadhian Faris Muttaqin

Mahasiswa Semester 6 Program Studi Akuntansi

Universitas Bakrie

“Ditulis dengan kejujuran...berharap Indonesia jujur bisa terwujud tanpa ada lagi air mata...”

SHARE THIS POST:
Lintasberita FB Share Twitter Share

0 comments: